Edukasi Literasi Keuangan Pada Peserta Didik SMP Islam Nahdlatul Ulama Melalui Kearifan Lokal Berbasis Religi

Authors

  • Fauzan Fauzan Universitas PGRI Kanjuruhan Malang, Indonesia Author
  • Badruttamam Badruttamam IAI Nazhatut Thullab Sampang, Indonesia Author
  • Diana Wulandari Universiti Utara Malaysia, Malaysia Author

DOI:

https://doi.org/10.59837/1gmd3p85

Keywords:

Literasi Keuangan, Kearifan Lokal, Religi

Abstract

Lembaga Pendidikan memiliki fungsi memberikan informasi kepada masyarakat dalam rangka untuk mencerdaskan anak bangsa. Desa Banyubunih Kecamatan Galis Bangkalan memiliki potensi Lembaga Pendidikan yang beragam dan jumlah yang cukup banyak. Baik Lembaga Pendidikan yang berbasis umum maupun agama. Ada 3 SD Negeri, 8 Madrasah Ibtidaiyyah Diniyah, dan 2 Sekolah Menengah Pertama. Selain itu, struktur masyarakat 70% didominasi oleh penduduk yang bekerja sebagai petani. Dan sisanya pergi merantau ke luar daerah, Jakarta, Malaysia, dan Arab Saudi. Berdasarkan studi pendahuluan, dan permasalahn yang ada antara lain: 1) Masyarakat belum memiliki pengetahuan dan pemahaman yang baik mengenai pengelolaan uang. Padahal peredaran uang hasil kiriman keluarga yang bekerja di luar daerah cukup besar. 2) Peredaran uang lebih banyak diarahkan kepada hal-hal yang konsumtif, tidak kearah produktif, yang dapat memaksimalkan pembangunan ekonomi keluarga. 3) Lembaga Pendidikan Islam masih belum banyak yang melakukan edukasi mengenai literasi keuangan kepada masyarakat, terutamanya kepada peserta didik. Oleh karena itu, Lembaga Pendidikan Islam perlu bergerak melakukan edukasi mengenai literasi keuangan, agar terbentuk pola pikir masyarakat dalam mengalokasikan uangnya. Tujuan dari program ini adalah untuk menganalisa fungsi dan peran Lembaga Pendidikan Islam dalam ruang religi, edukasi, dan kultural, dengan memberikan pengetahuan dan wawasan kepada masyarakat terutama peserta didik bagaimana mengelola dan membelanjakan uangnya secara benar dan bijak. Metode pelaksanaan dari program ini adalah melakukan penyuluhan dan edukasi kepada peserta didik yang ada di Desa Banyubunih, khususnya SMP Islam Nahdlatul Ulama. Hasil dari program pengabdian ini menunjukkan bahwa, Lembaga Pendidikan Islam, yaitu, SMP Islam Nahdlatul Ulama Desa Banyubunih memiliki fungsi utama sebagai tempat belajar dan berdakwah melalui Pendidikan, dan berperan untuk mengembangkan pendidikan melalui proses belajar mengajar, termasuk memberikan penyuluhan dan edukasi kepada masyarakt mengenai literasi keuangan.

References

Hung, A., Parker, A. M., & Yoong, J. (2009). Defining and measuring financial literacy. In SSRN Electronic Journal. https://doi.org/10.2139/ssrn.1498674

James, B. D., Boyle, P. A., Bennett, J. S., & Bennett, D. A. (2012). The impact of health and financial literacy on decision making in community-based older adults. Gerontology, 58, 531–539.

Lusardi, A. (2006). Financial literacy and financial education: Review and policy implications (No. 2006-PB-11). https://doi.org/10.2139/ssrn.923437

Lusardi, A., & Mitchell, O. S. (2014). The economic importance of financial literacy: Theory and evidence. Journal of Economic Literature, 52(1), 5–44.

Teale, W. H., & Sulzby, E. (1986). Emergent literacy: Writing and reading. Ablex Publishing Corporation. http://scholar.google.fr/scholar?q=literacy&hl=fr&btnG=Rechercher&lr=#7

Tompkins, G. M., & Hoskisson, K. (1991). Language arts: Content and teaching strategis. MaxWell Mac Millan International Publishing Group.

Tompkins, G. M., & McGee, L. M. (1993). Teaching reading with literature: Case studies to action plans. Maxwell MacMillan Canada.

UNESCO. (2005). Literacy for life.

UNESCO. (2012). Literacy and non-formal education. UNESDOC:Digital Library. https://unesdoc.unesco.org/ark:/48223/pf0000222125

Wagner, D. (2013). Literacy and UNESCO: Conceptual and historical perspectives. In Adult education and learning in a precarious age (pp. 19–27).

Wells, G. (1986). The meaning makers. NH : Heinemann.

Downloads

Published

2024-06-19

Issue

Section

Articles