Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dalam Pengolahan Air Resapan Tanah menjadi Air Bersih di Desa Cibodas
DOI:
https://doi.org/10.59837/93hp2r98Keywords:
Air bersih, Filtrasi, pelatihan, penyuluhanAbstract
Proyek pengabdian masyarakat ini fokus untuk mengatasi permasalahan kelangkaan air di Desa Cibodas dengan menerapkan solusi pengolahan air yang berkelanjutan. Proyek ini bertujuan untuk memanfaatkan proses alami infiltrasi tanah untuk memurnikan air hujan dan mengubahnya menjadi air minum bersih. Melalui keterlibatan dan pendidikan masyarakat, penduduk setempat akan dilibatkan dalam pembangunan dan pemeliharaan sistem penyaringan air, meningkatkan kepemilikan dan keberlanjutan. Proyek ini juga mencakup sesi pelatihan mengenai praktik pengelolaan air untuk memastikan keberhasilan jangka panjang dari inisiatif ini. Dengan memberdayakan masyarakat dengan pengetahuan dan sumber daya, proyek ini berupaya meningkatkan akses terhadap air bersih dan meningkatkan kesejahteraan warga di Desa Cibodas secara keseluruhan. Keterbatasan pasokan air bersih untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjadi kendala utama yang dialami warga di Desa Cibodas. Dengan keterbatasan pengetahuan, sarana, prasarana dan ekonomi, warga terus menggunakan air yang tidak sehat untuk kebutuhan rumah tangga. Oleh karena itu, masyarakat sangat perlu diberi pengetahuan dan keterampilan pengolahan air bersih. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) dalam Pengolahan Air Bersih di Desa Cibodas bertujuan untuk: 1) meningkatkan pengetahuan tentang air bersih dan budaya hidup bersih, 2) memberikan keterampilan teknologi proses pengolahan air bersih. Tujuan tersebut dicapai dengan kegiatan berupa penyuluhan, pelatihan, dan penerapan teknologi tepat guna untuk mengolah air bersih. Hasil yang dicapai adalah: 1) meningkatnya pengetahuan mitra tentang pentinganya air bersih bagi kesehatan, 2) mitra telah memiliki pengetahuan dan ketrampilan pengolahan air bersih untuk rumah tangga.
References
Boekoesoe, L. (2010). Tingkat Kualitas Bakteriologis Air Bersih di Desa Sosial Kecamatan Paguyaman Kabupaten Boalemo. Jurnal Inovasi, 7(04).
Bor di Wilayah Kerja Puskesmas Guntur II Kabupaten Demak. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia, 12(2), 154-159.
Ginanjar, R. (2008), Hubungan Jenis Sumber Air Bersih dan Kondisi Fisik Air Bersih dengan Kejadian Diare Di Wilayah Kerja Puskesmas Sukmajaya. Jakarta: Departemen Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia.
Kemenkes RI. (2002). Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1405/MENKES/SK/XI/2002 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran dan Industri. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Kemenkes RI. (2010). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 492/MENKES/PER/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Kusnaedi. (2010). Mengolah Air Kotor Untuk Air Minum, Cetakan I. Jakarta: Penebar Swadaya. Munfiah, S., Nurjazuli, & Setiani, O. (2013). Kualitas Fisik dan Kimia Air Sumur Gali dan Sumur
Peraturan Pemerintah RI. (2001). Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. Jakarta: Pemerintah Republik Indonesia.
Quddus, R. (2014). Teknik Pengolahan Air Bersih Dengan Sistem Saringan Pasir Lambat (Downflow) Yang Bersumber Dari Sungai Musi. Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan, 3(1), 669- 675.
Said, N. I., & Wahjono, H. D. (1999). Teknologi Pengolahan Air Bersih Dengan Proses Saringan Pasir Lambat. Jakarta: Kelompok Teknologi Pengolahan Air Bersih dan Limbah Cair, BPPT
UNICEF Indonesia. (2012). Ringkasan Kajian: Air Bersih, Sanitasi, dan Kebersihan. Jakarta: UNICEF Indonesia.
Warlina, L. (2004). Pencemaran Air: Sumber, Dampak dan Penanggulangannya. Bogor: Institut Pertanian Bogor (Unpublised).
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Dedi Suwardi Bahagia, Samin Saputra, Rochmat Muchlisun, S Anu Man Cupriadi (Author)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.