Peningkatan Perekonomian Masyarakat Melalui Pembuatan Laklak Daun Kelor Di Desa Dencarik Kecamatan Banjar Kabupaten Buleleng
DOI:
https://doi.org/10.59837/m2jcwt33Keywords:
Laklak Daun Kelor, Diversifikasi, Ekonomi MasyarakatAbstract
Program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat Desa Dencarik, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng melalui inovasi kuliner dengan memanfaatkan daun kelor sebagai bahan baku utama dalam pembuatan laklak, makanan tradisional Bali. Daun kelor dipilih karena kandungan gizinya yang tinggi dan manfaat kesehatannya yang luas. Metode yang digunakan dalam program ini meliputi sosialisasi dan edukasi tentang manfaat daun kelor, pelatihan intensif pembuatan laklak daun kelor, pendampingan dan monitoring produksi, serta strategi pemasaran dan promosi produk. Hasil dari program ini menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam mengolah daun kelor menjadi laklak. Masyarakat juga mulai mengadopsi teknologi sederhana untuk memperbaiki proses produksi. Produk laklak daun kelor telah berhasil dipasarkan di pasar lokal dan mendapat respon positif, yang berdampak pada peningkatan pendapatan masyarakat. Selain itu, program ini berhasil menciptakan diversifikasi produk berbasis kelor, seperti teh daun kelor dan camilan kelor, yang menambah variasi produk lokal yang bisa dijual. Kesimpulannya, program pengabdian masyarakat ini berhasil mencapai tujuannya dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat Desa Dencarik melalui inovasi kuliner dengan daun kelor. Keberhasilan ini diharapkan dapat menjadi model bagi desa-desa lain untuk memanfaatkan potensi lokal mereka secara optimal.
References
Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Buleleng. (2020). Statistik Daerah Kecamatan Banjar. BPS Kabupaten Buleleng. Diakses dari https://bulelengkab.bps.go.id
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2013). Daun Kelor (Moringa oleifera) sebagai Sumber Pangan dan Gizi. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
Jumadi, A. & Widodo, S. (2018). "Pengaruh Ekstrak Daun Kelor (Moringa oleifera) terhadap Kandungan Gizi Laklak Tradisional Bali". Jurnal Teknologi Pangan, 7(2), 35-42.
Nurhayati, T. & Santoso, H. (2016). Inovasi Pengolahan Pangan Lokal Berbasis Kelor. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Pemerintah Desa Dencarik. (2022). Profil Desa Dencarik. Pemerintah Desa Dencarik. Diakses dari https://dencarik.desa.id
Pratiwi, L. R., & Rahayu, E. S. (2019). "Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pemanfaatan Daun Kelor sebagai Produk Pangan Fungsional". Jurnal Pengabdian Masyarakat, 10(1), 23-30.
Saraswati, N. K. & Arini, P. S. (2020). "Manfaat dan Potensi Daun Kelor dalam Menunjang Kesehatan Masyarakat". Jurnal Gizi dan Pangan, 15(3), 45-53.
Sumardi, A. & Wahyuni, R. (2017). "Pengaruh Substitusi Tepung Kelor pada Pembuatan Laklak terhadap Penerimaan Konsumen". Jurnal Ilmu Pangan, 11(4), 28-35.
Suparyanti, D., & Wulandari, S. (2015). Pemasaran Produk Lokal Berbasis Komunitas. Bandung: Alfabeta.
Yuniarti, D., & Handayani, T. (2021). "Pendampingan Pembuatan Produk Pangan Berbasis Kelor dalam Peningkatan Ekonomi Masyarakat Desa". Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat, 14(2), 12-19.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Kadek Duwika, Anak Agung Ngurah Adhi Jaya (Author)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.