Kampanye Sosial Anti-Bullying: Inovasi Mewujudkan Lingkungan Belajar yang Inklusif

Authors

  • Lennardo Vitto Josua Politeknik Pengayoman Indonesia, Indonesia Author
  • Gabriel Timothy Sembiring Politeknik Pengayoman Indonesia, Indonesia Author
  • Bagas Raka Abimanyu Politeknik Pengayoman Indonesia, Indonesia Author

DOI:

https://doi.org/10.59837/gy1q8t83

Keywords:

bullying, kampanye sosial, pendidikan karakter, sekolah inklusif, pencegahan

Abstract

Bullying merupakan salah satu permasalahan serius di dunia pendidikan karena berdampak pada perkembangan psikologis, sosial, dan akademik peserta didik. Artikel ini bertujuan mendeskripsikan implementasi kampanye sosial anti-bullying sebagai strategi preventif dalam menciptakan lingkungan belajar yang inklusif. artikel menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik observasi partisipatif, wawancara informal, dan dokumentasi kegiatan di salah satu sekolah menengah di Jakarta.Hasil kegiatan menunjukkan bahwa kampanye sosial anti-bullying yang dilakukan melalui penyuluhan, permainan edukatif, diskusi kelompok, dan media visual mampu meningkatkan pemahaman siswa tentang bentuk serta dampak perundungan. Kegiatan ini juga menumbuhkan empati, sikap saling menghargai, serta keberanian siswa untuk menolak tindakan bullying. Selain itu, keterlibatan guru, orang tua, dan lembaga kemasyarakatan memperkuat efektivitas program melalui kolaborasi dalam membangun kesadaran kolektif.Secara keseluruhan, kampanye sosial berbasis komunitas terbukti efektif sebagai langkah preventif untuk menekan perilaku bullying di sekolah. Program ini berkontribusi dalam membangun budaya sekolah yang ramah, aman, dan inklusif, serta dapat dijadikan model intervensi berkelanjutan di lingkungan pendidikan.

References

Awiria, O., Olweus, D., & Byrne, B. (1994). Bullying at School - What We Know and What We Can Do. British Journal of Educational Studies, 42(4), 403. https://doi.org/10.2307/3121681

Cresswell, J. W. (2016). Research design: Pendekatan kualitatif, kuantitatif, dan mixed. Pustaka Pelajar.

DeLara, E. W. (2005). Bullying and violence in American schools. Handbook of Children, Culture, and Violence, 333–354. https://doi.org/10.4135/9781412976060.n17

Indonesia, K. P. A. (2023a). Laporan Tahunan Perlindungan Anak 2022. https://www.kpai.go.id/

Indonesia, K. P. A. (2023b). Laporan Tahunan Perlindungan Anak 2022. KPAI. https://www.kpai.go.id/

Organization, W. H. (2020). Bullying and violence in schools. WHO.

Rigby, K. (2003). Consequences of bullying in schools. The Canadian Journal of Psychiatry, 48(9), 583–590. https://doi.org/10.1177/070674370304800904

Santrock, J. W. (2003). Adolescence (9th ed.). New York: McGraw-Hill., hlm. 35.

Schwandt, T. A. (1996). Qualitative data analysis: An expanded sourcebook. In Evaluation and Program Planning (Vol. 19, Issue 1). Sage Publication. https://doi.org/10.1016/0149-7189(96)88232-2

Stuttaford, G. (1991). Nonfiction -- Educating for Character: How Our Schools Can Teach Respect and Responsibility by Thomas Lickona. In Publishers Weekly (Vol. 238, Issue 38). Bantam Books. http://search.proquest.com/docview/196985305?accountid=14549%5Cnhttp://hl5yy6xn2p.search.serialssolutions.com/?genre=article&sid=ProQ:&atitle=Nonfiction+--+Educating+for+Character:+How+Our+Schools+Can+Teach+Respect+and+Responsibility+by+Thomas+Lickona&tit

Downloads

Published

2025-09-22

Issue

Section

Articles

How to Cite

Kampanye Sosial Anti-Bullying: Inovasi Mewujudkan Lingkungan Belajar yang Inklusif. (2025). Jurnal Pengabdian Sosial, 2(11), 4753-4758. https://doi.org/10.59837/gy1q8t83